Sunday, December 17, 2017

Review Polytron Prime 7s Smartphone Buatan Lokal



Polytron merupakan sebuah perusahaan elektronik asal Indonesia, Polytron baru saja meluncuran Android Prime 7s, ponsel yang diusung sebagai jagoan terbaru Perusahaan Indonesia & Buatan Indonesia, Ponsel tersebut dibekali dengan desain mewah, meski hardware yang diusungnya adalah kelas menengah.


" Berikut adalah kesan yang didapat "

Desain
Polytron mendesain Prime 7s ini dengan apik. Bagian depan dan belakang ponsel dibekali lapisan anti-gores Dragontail Glass. Bodi pun tampil berkilau, dengan aksen warna emas di bagian tepi, bingkai kamera, dan pemindai sidik jarinya, sehingga terkesan mewah.
Satu hal yang disayangkan, permukaan berkilau itu cenderung mudah dikotori sidik jari pengguna. Selain itu, permukaan ponsel Prime 7s ini licin, sehingga cukup mudah terlepas dari genggaman.
Di bagian depan ponsel, sama sekali tak ada tombol fisik. Hanya layar berukuran 5,2 inci (1080x1920 piksel) dan tiga tombol soft key di bagian bawahnya. Seperti biasa, soft key ini berguna untuk navigasi menu recent appshome dan back.
Salah satu fitur yang menarik di bagian depan adalah keberadaan LED flash. Fitur yang terletak sejajar dengan earpiece ini berguna untuk menyinari wajah saat dipakai berfoto selfie.



Di tepi kanan Polytron Prime 7s terdapat slot kartu SIM ukuran micro dan nano
Pengguna bisa memasang kartu SIM melalui slot yang terdapat di sisi kiri ponsel. Ada dua slot kartu berukuran nano di sana. Slot memori juga berada di tempat yang sama, sehingga pengguna hanya bisa memilih salah satu antara memakai dua slot kartu SIM atau mengosongkan salah satunya untuk Micro SD.



Pada tepi kiri ponsel terdapat dua tombol, satu untuk pengaturan volume dan kedua untuk on/off
Beralih ke tepi kanan ponsel, pengguna akan menemukan dua tombol fisik Prime 7s. Tombol pertama berguna untuk pengaturan volume, sedangkan tombol kedua berguna untuk on/off atau mengunci layar.
Bagian bawah Polytron Prime 7s merupakan wadah port USB dan speaker
Di bagian bawah ponsel, pengguna akan menemukan sebuah port microUSB yang berguna untuk mengisi daya atau memindahkan data. Port microUSB ini diapit oleh dua grill speakerGrill itu berupa lingkaran-lingkaran kecil dan jamak diadopsi oleh Android buatan produsen lain.
KompasTekno sempat mencoba kualitas speaker dengan mendengarkan musik. Suara yang keluar terdengar nyaring. Sayangnya, hanya speaker kiri saja yang berfungsi, sedangkan bagian kanan hanya sebagai hiasan.
Di bagian atas hanya ada port audio 3,5 milimeter saja
Sedangkan di bagian atas, Polytron hanya menyematkan sebuah port audio 3,5 milimeter. Tak ada port tambahan lain di bagian tersebut.
Aplikasi
Polytron Prime 7s menggunakan antarmuka bernama FiraOS. Ini merupakan anatarmuka hasil pengembangan perusahaan elektronik itu sendiri, dengan diferensiasi berupa Fira Store, yang bisa dipakai sebagai portal pengisian pulsa, token listrik dan voucher game.
Selain itu ada juga sejumlah aplikasi bundling, atau kadang bisa dikatakan sebagai bloatware. Aplikasi ini tidak seluruhnya berguna, namun karena jumlahnya tidak terlalu banyak, rasanya tidak mengganggu dan tidak menghabiskan memori.
Aplikasi yang dimaksud adalah Blibli untuk kebutuhan belanja online, BCA Mobile untuk pemilik tabungan BCA, Kurio untuk membaca berita, Fira TV untuk menyaksikan streaming program TV dan forum online Kaskus.
Bagi sebagian orang, aplikasi bundling tersebut mungkin malah berguna. Misalnya aplikasi BCA Mobile yang pasti akan diunduh oleh pemilik rekening bank BCA. Tapi masihkah ini berguna untuk pemilik rekening bank lain?
Jika pengguna tidak membutuhkan aplikasi-aplikasi bundling tersebut, mudah saja, mereka bisa uninstall. Ya, aplikasi bundling dalam Prime 7s memang sengaja tidak dikunci, sehingga pengguna tetap memiliki pilihan untuk menghapus (opt out) aplikasi yang tak diinginkan.
Kamera
Polytron membekali Prime 7s dengan kamera utama (belakang) resolusi 16 megapiksel dengan bukaan difragma F/2.0. Secara kinerja, kamera ini tidak istimewa, tapi bisa menghasilkan foto yang terjaga baik.


Bagian belakang Prime 7s dilapisi dengan kaca anti gores Dragontail Glass. Ada juga sensor sidik jari, tepat di bawah kamera utama.
KompasTekno menjajalnya memotret objek di luar ruangan, dalam suasana sore hari yang mendung. Hasilnya, foto cenderung memiliki detail yang cukup tajam, namun saturasinya cenderung kurang.
Pada kamera terdapat pilihan untuk mengatur ISO atau tingkat sensitivitas cahaya antara 100 hingga 1600. Sayangnya, meski ISO bisa diatur manual, kecepatan rana (shutter) tetap berlaku otomatis.
Efeknya, ketika ISO diturunkan, maka ponsel justru mengatur kecepatan rana di posisi terendah. Hasilnya, foto justru terlihat terang, meski sebenarnya ISO 100 membuat foto lebih redup.
Begitu juga saat KompasTekno menjajalnya menggunakan ISO 1.600, yang mestinya bisa menimbulkan over exposure. Namun, ponsel Prime 7s seolah tak mengizinkan hal itu terjadi. Ponsel secara otomatis menaikkan kecepatan rana hingga 1/1000 detik, sehingga foto kembali menampilkan situasi pencahayaan yang netral.
Lebih jelasnya, berikut ini contoh foto yang dihasilkan kamera Polytron Prime 7s.

Kamera milik Prime 7s bisa dipakai memotret dengan jarak terdekat sekitar 15 cm
 Contoh foto dari Polytron Prime 7s, dengan ISO berbeda
Spesifikasi Polytron Prime 7s

Bentang layar5,2 inci
Resolusi layar1.920 x 1080 piksel
Fitur LayarDragontail Glass
Sistem OperasiAndroid 6.0/FiraOS
ProsesorMediaTek MT6755 Octa Core 2 GHz
RAM3 GB
Memori Internal64 GB
Kamera Utama16 megapiksel; F/2.0; phase detection auto-focus; Two Tone LED Flash
Kamera Depan8 megapiksel; LED Flash
Baterai2.300 mAh
HargaRp 3,8 juta

Bagikan

Jangan lewatkan

Review Polytron Prime 7s Smartphone Buatan Lokal
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 comments:

Tulis comments
avatar
August 13, 2021 at 5:39 AM

Sangat bermanfaat artikel-artikelnya Min,terus berkarya salam sukses bossku.
o iya mohon izin nitip ya.
https://zenwriting.net/

Reply