Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Friday, September 22, 2017

Puasa Sunah dan Manfaatnya

Puasa Sunah dan Manfaatnya




Allah Ta’ala telah berfirman :

''Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu adalah benteng (dari api neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan ‘Aku orang yang sedang shaum’. Dan demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabnya dia bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu''. (HR. Al-Bukhari no. 1771 dan Muslim no. 1151).
1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

2. Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan diharomkan untuk berpuasa.

3. Puasa Hari Arofah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.

4. Puasa Muharrom
Yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro’. Keutamaannya adalah bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon (HR. Bukhori)

5. Puasa Assyuro’
Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).

6. Puasa Sya’ban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud, hasan).

7. Puasa pada Bulan Harom (bulan yang dihormati)
Yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.

8. Puasa Senin dan Kamis
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada Alloh.

9. Puasa 3 Hari Setiap Bulan
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih, dsb.

10. Puasa Dawud
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Kemudian puasa sehari dan tidak puasa sehari. Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).

Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah
Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Pada suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya, “Apakah kamu mempunyai makanan?” Kami menjawab, “Tidak ada.” Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa.” Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, “Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju).” Maka beliau pun berkata, “Bawalah kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.” (HR. Muslim no. 1154). An Nawawi memberi judul dalam Shahih Muslim, “Bab: Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan puasa sunnah meskipun tanpa udzur. ”
Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafi’i bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.[10]
Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafi’iyah. Sebab pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya bisa diakhirkan.”[11] Beliaurahimahullah menjelaskan pula, “Adapun jika si suami bersafar, maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa bersenang-senang dengannya

Semoga bermanfaat kawan ... mohon maaf apabila ada salah dalam penulisan..
Baca selengkapnya

10 Amalan Tahun Baru Islam

10 Amalan Tahun Baru Islam
Assalammualaikum Wr.Wb 
1 Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang mana merupakan  tahun baru islam. Biasanya masyarakat di daerah Jawa menyebut bulan Muharram sebagai bulan suro. Tentunya, tahun baru islam atau bulan Muharram memiliki banyak sekali keutamaan bagi umat muslim.

Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwasahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta RajabMudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam bahasa arab, Muharram berarti haram. Maksudnya, pada bulan tersebut, umat islam dilarang melakukan peperangan atau hal-hal yang bersifat dosa. Sebab bulan Muharram merupakan bulan yang suci.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran, yang artinya:
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu” (QS At-Taubah: 36).
Nah, berikut ini beberapa amalan tahun baru islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
  1. Menghindari perbuatan maksiat
Sebagaimana yang dijelaskan di paragraf pembukaan bahwa pada bulan Muharram, umat muslim dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang berunsur dosa. Maka itu, alangkah baiknya jika kita mampu menghindari hal-hal maksiat, baik di bulan Muharram ataupun bulan-bulan lainnya. 
Qotadah rahimahullah menjelaskan bahwa “Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut. Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”

  1. Melakukan puasa
 Puasa juga menjadi bagian dari amalan bulan muharram. Puasa di bulan Muharaam telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan puasa tersebut merupakan sebaik-baiknya puasa setelah bulan ramadhan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
  1. Puasa Asyuro
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam begitu menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (yaitu hari‘Asyuro) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyuro, kemudian beliau menjawab, “Puasa Asyuro menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat” (HR. Muslim)
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, sementara orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyuro, mereka mengatakan, “Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat, “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah” (HR. Bukhari).
  1. Puasa 9 Muharram
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan (perintah sunnah) manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila datang tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram). Berkata Abdullah bin Abbas “ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” (HR. Muslim)
  1. Puasa di 11 Muharram
Sebagian ulama ada yang menyarankan untuk mengerjakan puasa sunnah pada tanggal 11 Muharram.
 “Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
 6. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim adalah salah satu amalan yang memiliki pahala besar di sisi Allah Ta’ala. Selain itu, memberikan bantuan terhadap anak yatim juga mendatangkan banyak keutamaan, diantaranya mendekatkan diri dengan Rasul, membuka pintu surga, mempermudah datangnya rezeki dan bisa melunakkan hati yang keras.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy).
7. Memperbanyak dzikir
Amalan tahun baru islam berikutnya adalah dzikir. Walau tidak ada dalil khusus, namun tidak ada salahnya kita melakukan dzikir di bulan Muharram. Berdzikir dapat meningkatkan catatan pahala, mendamaikan hati serta mendekatkan diri dengan Allah Ta’ala.
8.Memperbanyak sholawat

Hal ini juga tidak ada dalilnya. Hanya saja alangkah baiknya kita meningkatkan sholawat setiap saat, setiap waktu dan setiap hari. Tidak terbatas pada bulan Muharram saja. Membaca sholawat secara rutin dapat membantu kita untuk memperoleh syafaat dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhirat kelak.
9. Membaca doa awal tahun
Sebagian ulama juga menganjurkan untuk membaca doa pada awal tahun Hijriyah, yakni di tanggal 1 Muharram. Bunyi bacaan doa tersebut yaitu:
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”
10.Membaca doa akhir tahun
Selain doa di awal tahun, ada juga doa akhir tahun yang dianjurkan oleh sebagian ulama. Doa ini disarankan dibaca 3 kali saat akhir sore (mendekati maghrib). Bunyi bacaan doa tersebut yaitu:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat da salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga da sahabat beliau. Yaa Allah ya Tuhanku, apa yang aku perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan-perbuatan yang Engau larang aku melakukannya, sedang aku belum bertaubat dari padanya, dan Engkaupun telah menyayangiku setelah Engkaupun kuasa untuk menyiksaku, kemudian Engkau menyeruku untuk bertaubat dari padanya setelah aku bermaksiat kepada-Mu, maka ampunilah aku kerjakan di tahun ini, adalah berupa perbuatan yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala atasnya. Dan aku memohon kepada-Mu wahai Tuhanku, wahai dzat Yang Maha Mulia, Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, agar Engau terima amalku ini, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Alloh tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau

Wasalam'mualaikum Wr. Wb. 
Apabila ada salah kata dalam penulisan mohon maaf yang sebesar besarnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. amin 
Sumber terkait : https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-tahun-baru-islam







Baca selengkapnya